Luka Bakar Parah, 1 Siswa Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta Jalani Cangkok Kulit
NU Online · Selasa, 11 November 2025 | 17:00 WIB
Rikhul Jannah
Kontributor
Jakarta, NU Online
Direktur Utama Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, Pradono Hangdojo, menyebut satu dari sebelas korban ledakan di SMAN 72 Jakarta mengalami luka bakar parah dan akan menjalani tindakan skin grafting atau cangkok kulit. Pradono menyampaikan bahwa korban tersebut hingga kini masih dirawat intensif di ruang ICU.
“Adapun yang di ICU kondisinya memang masih cukup parah dan serius, jadi belum bisa pindah ke ruang anak biasa. Saat ini penanganannya dilakukan secara multidisipliner, ini meliputi dokter anestesi konsultan intensive care,” ujarnya kepada NU Online di RS Islam Cempaka Putih, Jakarta pada Selasa (11/11/2025).
Ia menjelaskan bahwa korban luka bakar tersebut dipantau langsung oleh enam dokter spesialis, yakni bedah ortopedi, bedah plastik, paru, mata, THT, dan bedah mulut. Selain itu, tim medis juga melibatkan dokter penunjang seperti radiologi, patologi, mikrobiologi, dan rehabilitasi medik.
“Kondisinya saat ini sudah bisa merespons dan sedang dilakukan tindakan-tindakan termasuk rencana untuk kemungkinan dilakukan skin grafting (cangkok kulit) ya, untuk luka bakar yang terjadi pada bagian muka dan bagian yang lainnya,” ujarnya.
Menurut Pradono, luka bakar derajat tiga (grade 3) seperti yang dialami korban tidak dapat pulih secara alami. Diperlukan tindakan medis untuk mengembalikan fungsi kulit yang rusak akibat trauma ledakan.
“Kalau dibiarkan untuk sembuh secara alami, biasanya tidak bisa dan terjadi namanya scar tissue atau cicatrix. Itu bisa menimbulkan bukan hanya masalah kosmetik, tapi juga fisiologik. Biasanya dilakukan skin grafting atau tandur kulit, diambil dari tempat lain dan kemudian dipindahkan,” terangnya.
Ia menambahkan, proses pemulihan korban dilakukan secara bertahap karena cedera yang dialami cukup kompleks.
“Trauma atau perlukaan yang dialami itu ada beberapa pada telinga ada, pada mata ada, kemudian trauma ledakan pada dada juga ada sehingga perlu dilakukan secara bertahap, sesuai dengan prioritas, dan tidak bisa bersamaan,” ujarnya.
Hingga kini, Pradono menyampaikan, total 11 korban yang masih dirawat, satu orang berada di ICU dan sepuluh lainnya menjalani perawatan inap di ruang anak.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Kerusakan Alam dan Lalainya Pemangku Kebijakan
2
Khutbah Jumat: Mari Tumbuhkan Empati terhadap Korban Bencana
3
Pesantren Tebuireng Undang Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah PBNU untuk Bersilaturahmi
4
20 Lembaga dan Banom PBNU Nyatakan Sikap terkait Persoalan di PBNU
5
Gus Yahya Persilakan Tempuh Jalur Hukum terkait Dugaan TPPU
6
Khutbah Jumat: Mencegah Krisis Iklim dengan Langkah Sederhana
Terkini
Lihat Semua